kisah Nabi ilyas AS.
Beliau
adalah seorang utusan Allah SWT. Telah terjadi pertentangan antara
beliau dan kaumnya tentang berhala yang bemama Ba'l. Nabi Ilyas menyeru
di jalan Allah SWT dan mengajak kaumnya tetapi kaumnya mengabaikannya.
Mereka cenderung kepada Ba'l.
Selesailah
halaman kehidupan dunia dan mereka dihadirkan di hadapan Allah SWT pada
hari kiamat. Allah SWT menceritakan hal tersebut dalam firman-Nya:
"Dan sesungguhnya Ilyas termasuk salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Pantaskah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?' Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di halangan orang-orang yang datang kemudian. (Yaitu) kesejahteran dilimpahkan atas Ilyas? Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan hepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman." (QS. ash-Shaffat: 123-132)
Hanya
ayat-ayat yang pendek ini yang Allah SWT sebutkan berkaitan dengan
kisah Nabi Ilyas. Dan pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang
menyatakan bahwa Ilyas adalah seorang Nabi yang bernama Ilya dalam
Taurat. Injil Barnabas mengemukakan nasihat-nasihat Ilya. Tentu
nasihat-nasihat tersebut tidak begitu terkenal dalam Taurat. Kami akan
menyebutkan nasihat-nasihat tersebut karena di dalamnya terdapat hikmah
yang dalam dan ketulusan hati. Pesan tersebut terdapat dalam injil
Barnabas dari ayat 23 sampai ayat 49. Disebutkan di dalamnya bahwa
"Ilya adalah hamba Allah. Hal ini ditulis bagi semua orang yang menginginkan untuk berjalan bersama Allah Pencipta mereka. Sesungguhnya orang yang suka untuk banyak belajar maka ia akan sedikit takut kepada Allah. Karena orang yang takut kepada Allah maka ia akan merasa puas untuk mengetahui apa-apa yang diinginkan Allah saja. Hendaklah orang-orang yang menginginkan untuk mengerjakan amal-amal yang saleh memperhatikan diri mereka karena seseorang tidak akan memperoleh manfaat ketika mendapati dunia mendapatkan keuntungan sementara ia mendapati kerugian. Selanjutnya, hendaklah orang yang mengajari orang lain berusaha untuk lebih baik daripada orang lain karena tidak akan bermanfaat suatu nasihat yang diberikan oleh orang yang tidak mengamalkan apa yang dikatakannya. Sebab, bagaimana seorang yang salah dapat memperbaiki kehidupannya sementara ia mendengar seorang yang lebih buruk darinya berusaha untuk mengajarinya. Kemudian hendaklah orang yang mencari Allah berusaha lari dari percakapan dengan manusia karena Musa ketika berada sendirian di atas gunung Saina' maka beliau menemukan Allah dan berdialog dengan-Nya sebagaimana seorang pecinta berdialog dengan kekasihnya. Dan hendaklah orang-orang yang mencari Allah berusaha keluar sekali setiap tiga puluh kali ke tempat yang biasa di jadikan perkumpulan oleh masyarakat dunia. Karena boleh jadi ia dapat melakukan suatu amal pada satu hari saja namun dihitung amalnya itu selama dua tahun, khususnya berkaitan dengan pekerjaan yang di situ ia mencari ridha Allah. Hendaklah ketika ia berbicara tidak melihat ke arah mana pun kecuali ke arah dua kakinya, dan ketika ia berbicara hendaklah mengatakan hal yang penting saja. Hendaklah ketika ia makan tidak berdiri dari meja makan dalam keadaan kekenyangan. Dan hendaklah mereka berpikir setiap hari karena boleh jadi mereka tidak akan menemui hari berikutnya. Dan hendaklah mereka benar-benar memanfaatkan waktu mereka sebagaimana mereka selalu bernafas. Hendaklah satu baju dari kulit binatang cukup untuk mereka. Hendaklah mereka setiap malam berusaha untuk tidur tidak lebih dari dua jam. Hendaklah mereka berusaha berdiri di tengah-tengah salat dengan rasa takut.
Kerjakanlah
semua ini dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT dengan menjunjung
tinggi syariat-Nya yang Allah SWT karuniakan kepada kalian melalui Nabi
Musa. Karena dengan cara seperti ini, kalian akan menemukan Allah SWT
dan kalian akan merasakan pada setiap zaman dan tempat bahwa kalian
berada di bawah naungan Allah SWT dan Dia akan selalu bersama kalian."
Demikianlah apa-apa yang disebut
dari riwayat lain
Nabi ilyas a.s.Ketika sedang berehat datanglah malaikat kepada Nabi Ilyas A.S. Malaikat itu datanguntuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Ilyas menjadi sedih dan menangis.“Mengapa engkau bersedih?”
tanya malaikat maut.
“Tidak tahulah.
”Jawab Ilyas.
“Apakah engkau bersedih kerana akan meninggalkan dunia dan
takut menghadapi maut?”
tanya malaikat.
“Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali kerana aku menyesal tidak boleh lagiberzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berxikir memuji Allah,” jawab Ilyas.Saat itu Allah lantas menurunkan wahyu kepada malaikat agar menunda pencabutannyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas berzikir sesuai denganpermintaannya. Nabi Ilyas ingin terus hdup semata-mata kerana ingin berzikir kepadaAllah. Maka berzikirlah Nabi Ilyas sepanjang hidupnya.“
Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampaiakhir nanti.”
Kata Allah
Komentar
Posting Komentar