Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 17, 2012

AYAH

  Hari ini  saya membaca cerita dari blog wong jabeng tentang  kisah yang sempat membuat pikiran ini menerawang jauh kembali ke  masa laluku, yang membuat mata ini berkaca, yang membuat kepala ini sejenak tertunduk. Bagi anda yang saat ini anggota keluarganya masih lengkap, mungkin sepenggal kisah berikut tidak akan mempunyai arti yang begitu mendalam, namun bagi saya sungguh amat berbeda. Kehilangan orang di saat kita membutuhkan belayan kasih sayangnya, bimbingan dan kasih sayangnya. Berikut adalah kisah yang saya ambil milis tersebut, Semoga ada ibrah yang bisa di ambil : Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: " Ayah ,mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?” Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sed

Sedulur ku

Mengambil dari Kitab Kidungan Purwajati tulisannya dimulai dari lagu Dhandanggula yang bunyinya sebagai berikut: Ana kidung ing kadang Marmati Amung tuwuh ing kuwasanira Nganakaken saciptane Kakang Kawah puniku Kang rumeksa ing awak mami Anekakake sedya Ing kuwasanipun Adhi Ari-Ari ingkang Memayungi laku kuwasanireki Angenakken pangarah Ponang Getih ing rahina wengi Ngrerewangi ulah kang kuwasa Andadekaken karsane Puser kuwasanipun Nguyu-uyu sabawa mami Nuruti ing panedha Kuwasanireku Jangkep kadang ingsun papat Kalimane wus dadi pancer sawiji Tunggal sawujud ingwang. Pada lagu diatas, disebutkan bahwa “Saudara Empat” itu adalah Marmati, Kawah, Ari – ari (plasenta/ tembuni) dan Darah yang umumnya disebut Rahsa. Semua itu berpusat di Pusar yaitu berpusat di Bayi. Jelasnya mereka berpusat di setiap manusia. Mengapa disebut Marmati, kakang Kawah, Adhi Ari – Ari, dan Rahsa? Marmati itu artinya Samar Mati (Takut Mati)! Umumnya bila seorang ibu mengandung sehari - hari pik