Langsung ke konten utama

ANEKA SOTO

Soto Blora

Bahan:
1700 ml kaldu ayam
400 gr daging ayam, rebus dan suwir-suwir
100 gr tauge, siram dengan air panas
2 sdm minyak goreng
Bumbu:
6 siung bawang merah, haluskan
4 siung bawang putih, haluskan
2 lembar daun salam
2 batang serai, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
½ sdt ketumbar, sangrai dan haluskan
¼ sdt jinten, sangrai dan haluskan
2 lembar daun jeruk purut
2 sdm sledri cincang
1 batang daun bawang, iris halus
1 sdm kecap manis
½ sdt gula pasir
½ sdt lada halus
garam secukupnya
Cara Membuat:
1. Rebus daging ayam sampai empuk, angkat daging ayam dan suwir-
suwir. Sisihkan kaldunya.
2. Panaskan minyak, tumis semua bumbu sampai harum, tambahkan daging
ayam dan aduk rata. Masukan kaldu ayam, masak sampai mendidih dan
semua bahan matang.
3. Siapkan maungkuk saji, atur daging ayam, tauge, daun bawang dan
sledri. Siram dengan kuah soto panas. Hidangkan segera selagi panas
dengan nasi putih.

Soto Padang

Bahan:
400 gr daging tanpa lemak, rebus lalu digoreng
1700 ml kaldu daging
2 sdm minyak goreng
Bumbu:
2 lembar daun jeruk purut
2 batang serai, memarkan
1 sdt pala halus
2 buah cengkih
1 sdt cuka
1 sdt gula pasir
Haluskan:
8 siung bawang merah
5 siung bawang putih
2 cm jehe
2 cm kunyit, bakar
1 sdt lada butir
garam secukupnya
Pelengkap:
100 gr soun, seduh dengan air panas,tiriskan
1 batang daun bawang, iris halus
1 sdm bawang goreng
Perkedel kentang
Emping
Sambal:
5 buah cabai merah
3 siung bawang merah
garam secukupnya
Cara Membuat:
1. Rebus daging dengan sedikit garam, setelah empuk, goreng sampai
kuning kecoklatan. Potong sesuai selera dan sisihkan.
2. Di tempat terpisah, panaskan minyak dan tumis semua bumbu sampai
harum. Masukan kaldu daging, masak sampai mendidih.
3. Siapkan mangkuk saji dan atur semua bahan isi di dalamnya. Siram
dengan kuah soto panas. Hidangkan segera.
4. Sambal cabai: Kukus semua bahan sambal, tambahkan sedikit garam
dan haluskan. Hidangkan sebagai pelengkap soto.
Untuk 4 Porsi
Soto Pekalongan
Bahan:
600 gr daging sandung lamur
1700 ml kaldu daging sapi
2 sdm minyak goreng
Bumbu:
1 ½ sdm taoco
2 batang serai, memarkan
1 sdm kecap manis
1 sdt gula pasir
Haluskan:
4 buah cabai merah
½ sdt lada butir
1 cm jahe
7 buah bawang merah
4 buah bawang putih
garam secukupnya
Pelengkap:
1 batang daun bawang, iris halus
1 sdm sledri cincang
emping goreng
3 butir telur rebus
Cara Membuat:
- Rebus daging dengan serai sampai empuk. Saring kaldunya, potong
daging bentuk dadu, sisihkan.
- Panaskan minyak, tumis semua bumbu sampai harum. Tambahkan tauco,
kecap manis,daging sapi dan kaldu. Rebus ampai mendidih dan bumbu
meresap.
- Siapkan pinggan saji, atur daging, telur rebus, daun bawang dan
sledri cincang. Tuang kaldu panas di atasnya. Hidangkan segera
dengan dilengkapi emping goreng.
Untuk 4 Porsi
Coto Makasar
Bahan:
400 gr jerohan sapi (hati, babat, usus, limpa, paru, jantung),
potong dadu
200 gr daging sandung lamur, potong dadu
1700 ml kaldu sapi
2 sdm minyak goreng
Bumbu:
½ sdm ketumbar, sangrai dan haluskan
½ sdt jinten, sangrai dan haluskan
½ sdt lada butir, haluskan
3 btg sereh, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
7 siung bawang putih, haluskan
60 gr kacang tanah, sangrai dan halukan
1 sdm air jeruk nipis
3 sdm daun bawang iris halus
garam secukupnya
1 sdm bawang goreng
1 sdm sledri cincang
Sambal:
2 sdm tauco
40 gr cabai rawit, kukus dan haluskan
2 buah cabai merah, haluskan
3 sdm kecap manis
1 sdm air jeruk nipis
Cara Membuat:
- Rebus daging dan jerohan sampai empuk. Angkat dan sisihkan
kaldunya.
- Tumis semua bumbu sampai harum, masukan daging dan jerohan, aduk
rata. Masukan kaldu sapi dan masak sampai bumbu-bumbu meresap.
Sesaat sebelum di angkat, tambahkan kacang tanah sangrai yang telah
di haluskan.
- Siapkan pinggan saji, atur semua bahan isi di dalamnya. Tuangkan
kuah kaldu panas dan taburi daun bawang, bawang goreng dan sledri
cincang. Hidangkan dengan dilengkapi sambal pelengkap.
- Sambal: Campur semua bahan sambal dan aduk rata, hidangkan
terpisah sebagai pelengkap.
Untuk 4 Porsi

Soto Betawi

Bahan:
300 gr daging sandung lamur
300 gr jerohan sapi
1000 ml kaldu daging
500 ml santan kental
2 sdm minyak goreng
Bumbu:
2 cm jahe, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
2 sdm kecap manis
2 lembar daun salam
2 cm kayu manis
garam secukupnya
Haluskan:
8 siung bawang merah
4 siung bawang putih
1 sdt pala
3 butir kemiri, goreng
½ sdt jintan, sangrai
1 sdt lada butir
1 sdt ketumbar, sangrai
Pelengkap:
2 buah tomat, belah empat
emping goreng untuk pelengkap
1 sdm sledri cincang untuk taburan
1 batang daun bawang, iris halus
sambal cabai rawit
Cara Membuat:
1. Panaskan minyak, tumis semua bumbu halus sampai harum. Tambahkan
daging, jerohan dan bumbu-bumbu yang lain, aduk sampai berubah warna.
2. Tambahkan kaldu dan masak sampai mendidih. Tuangkan santan dan
masak kembali sampai kuah agak mengental.
3. Siapkan mangkuk saji, masukan daging, jerohan, sledri, daun
bawang dan tomat. Tuangkan kuah soto, taburi bawang merah goreng dan
emping. Hidangkan segera selagi panas.
Untuk 4 Porsi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wejangan Krisna kepada Arjuna sebelum perang melawan Karna

KRISHNA: : "  Apa yang kusampaikan kepadamu bukanlah hal baru; sudah berulang kali kusampaikan di masa lalu." ARJUNA:  Apa maksudmu dengan masa lalu? Kapan? KRISHNA: Dari masa ke masa, di setiap masa.Sesungguhnya kita semua telah berulang kali lahir dan mati,aku mengingat setiap kelahiran dan kematian. Kau tidak, itu saja bedanya. Setiap kali keseimbangan alam terkacaukan,dan ketakseimbangan mengancam keselarasan alam,maka “Aku” menjelma dari masa ke masa,untuk  mengembalikan keseimbangan alam. “Aku” ini bersemayam pula di dalam dirimu,bahkan di dalam diri setiap makhluk hidup,segala sesuatu yang bergerak maupun tak bergerak. Menemukan “Sang Aku” ini merupakan pencapaian tertinggi. Dengan menemukan jati diri, Sang Aku Sejati,segala apa yang kau butuhkan akan kau peroleh dengan sangat mudah. Berkaryalah dan Keberadaan akan membantumu. Sesuai dengan sifat dasar masing-masing. Manusia dibagi dalam 4 golongan utama. 1.    Para Pemikir bekerja dengan be

OJO DUMEH

P ada kondisi sekarang ini banyak OKB ( Orang Kaya Baru ) dan akhirnya menjadi OKB( Orang kaya Bau ) banyak orang merasa bener / benar tapi malah keblinger banyak orang merasa berkuasa dan perkasa tapi tidak tahu arah dan akhirnya gangguan jiwa dan banyak lagi yang sebetulnya implikasi dari sebuah ketidaktahuan diri kita , kita pakai baju apa dan digunakan di mana ? itulah sebuah gambaran dari kehidupan yang carut marut ini, mari kembali ke habitat kita sebagai orang jawa/ Indonesia yang jawani / Indonesia dengan menggali budaya adi luhung dengan tidak ketinggalan teknologi. salah satu dari sekian banyak budaya adi luhung adalah ajaran / konsep ketuhanan yang di sanepanke oleh semar yaitu : Tiga hal yang mendasari Masyarakat Jawa mengenai Konsep Ketuhanan yaitu :  Kita Bisa Hidup karena ada yang meghidupkan, yang memberi hidup dan menghidupkan kita adalah Gusti Kang Murbeng Dumadi atau Tuhan Yang Maha Esa.  Hendaknya dalam hidup ini kita berpegang pada “Rasa” yaitu dikenal

Ngenal Sedulure Dewe

KAKANG KAWAH ADI ARI - ARI adalah bagian dari hidup kita yg selalu mendampingi dan menjaga jasad kita, mereka berada dekat dari kita meskipun tak bisa diliat oleh mata, namun menurut para ahli kebatinan saudara kita sangatlah berperan penting dalam kehidupan terutama untuk menunjang roses dlm pembentukan JIWA yg manunggal, karena merekalah yg menuntunkan sukma dan ruh kita kealam suwung atau alam kelanggengan. oleh sebab itu maka perlulah  kita sebelum mempelajari ilmu kebatinan terlebih dahulu untuk mempelajari ilmu saudara kita atau dengan istilahnya ” NGOCO TANPO PENGILON” yaitu bercermin tanpa sebuah kaca, saudara kita ini terdiri dari; 1. KAKANG KAWAH yang disebut KAWAHIYAH, berada di TIMUR tempatnya, perwujudanya berupa AIR KETUBAN yang keluar terlebih dahulu dari kandungan, berwarna PUTIH. 2. ADI ARI-ARI yang juga disebut HARIYAH , berada di BARAT tempatnya, berupa ARI-ARI yang keluar setelah kita lahir, berwarna KUNING. 3. TALI PUS